Rabu, 18 Juni 2008

Tentang Jurnal di Blog ini

Penanggung Jawab

Ketua Jurusan Teknik Elektro FT UNJ

Pemimpin Umum

Dr. Fulan Ahmad, M.Pd.

Dewan Redaksi dan Penyunting Nomer Perdana

Marsyad Algonawi

Administrasi

Ahmad Pamungkas S.Pd.

Staf Administrasi Jurusan Teknik Elektro UNJ.

Alamat

Jurusan Teknik Elektro FT Universitas Negeri Jakarta

Gedung L, Kampus Rawamangun Jakarta Timur

Telp.021 4712131 Alamat Blog: www.marsyad.blogspot.com

Dosen Pembimbing

Drs. Bambang Dharma Putra

Jurnal Darso

KORELASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KONSEP

DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk mengaktualisasikan semua potensi yang dibawa semenjak lahir agar menjadi kemampuan nyata dan pewaris norma serta nilai yang sudah dimilki oleh kehidupan manusia pada suatu generasi ke generasi berikutnya. Kemampuan nyata tersebut maksudnya untuk menyesuaikan dengan lingkungan dan kemampuan-kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pelaksanaan pendidikan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sebagai factor utma pembangunan sumber daya manusia harus mampu secara aktif berperan membentuk peserta didik menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia dengan keahlian profesioanal yang dimilikinya dapat menjadi produktif dan penghasilan, serta mampu menciptakan produk unggul industri yang siap menghadapi persaingan di dunia kerja.

Memperhatikan latar belakang masalah diatas dan kondisi yang ada, penulis berkeinginan untuk mengadakan penelitian tentang adakah korealsi antara hasil belajar Konsep Dasar dan Elektronika di SMK dengan hasil pelaksanaan Program SIstem Ganda (PSG) di salah satu industri. Sehingga diharapkan peleksanaan PSG oleh siswa SMK dapat benar-benar memberikan nilai tambah bagi pihak-pihak yang bekerja sama.

Para ahli memberikan definisi yang berbeda satu sama lain berkaitan dengan istilah belajar menurut sudut pandang mereka masing-masing. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, Belajar adalah berusaha memahami sesuatu ; berusaha untuk memperoleh ilmu pengetahuan ; berusaha agar terampil mengerjaka sesuatu.

Banyak pendapat yang menyatakan belajar adalah suatu proses terjadinya suatu perubahan pada diri suatu individu. Perubahan dari hasil proses belajar dapat dilihat dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, perubahan keterampilan, serta aspek-aspek lain yang ada pada individu yang melaksanakan proses belajar tersebut.

Belajar merupakan proses dasar dari perubahan atau perkembangan hidup manusia, bukan hanya sekedar pengalaman atau bukan suatu hasil. Belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan bebagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. Yang dimaksud secara aktif adalah manusia akan selalu giat atau rajin dalam berusaha mendapatkan informasi tentang pengetahuan yang baru. Dan yang dimaksud secara intergratif adalah menggabungkan usaha tersebut dengan segala hasil jal yang berkaitan dengan perubahan dalam mencapai tujuan.

Konsep Dasar Lsitrik dan Elektronika adalah satuy mata pelajaran produktif yang terdapat pada Sekolah Menegah Kejuruan kelas satu, dalam penerapannya dilakukan dengan dua cara yaitu teori dan praktek.

Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika merupakan landasan utama dalam memecahkan masalah yang terdapat pada bidang kelistrikan dan elektronika. Dasar-dasar listrik dan elektronikaterdapat pada materi ini. Di dalam proses belajar mengajar selain siswa dituntut mengerti dan memahami rumus yang terdapat pada kelistrikan dan elektronika.

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan ataua bakat yang dimilki oleh individu atau kelompok. Ditinjau dari sasaran atau objek yang akan dievaluasi, maka dibedakan beberapa macam tes adan alat ukur lain

a) Tes Kepribadian atau personality, yaitu tes yang digunakan untuk mengungkapkan kepribadian seseorang. Yang diukur bisa self concept, kreatifitas, disiplin, kemampuan khusus dan sebagainnya.

b) Tes Bakat atau attitude test, taitu test yang digunakan untuk mengukur atau emngetahui bakat seseorang.

c) Tes Intelegensi yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan dikur intelegensinya.

d) Tes Minat adalah untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu.

e) Tes Prestasi atau achievement tes, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes ini diberikan sesudah oarang yang dimaksud mempelajari hal-hal sesuai dengan yang akan diteskan.

Untuk mengukur Hasil Belajar Mata Pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika ini digunakan Tes Prestasi karena tes ini digunakan setelah siswa mempelajari mata pelajaran tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data seberapa besar hubungan hasil belajar mata pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Siswa SMK dengan hasil pelkasnaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang dilakukan di PT Astrindo Senayasa Jakarta.Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di PT Astrindo Senayasa Jakara, yang beralamat di Ruko Mangga 2 Mall No. 56-58 Mangga Dua Jakarta Pusat.Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Januari.

Berdasarkan variabel yang diteliti yaitu hasil belajar mata pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Siswa SMk sebagai variabel bebas dan hasil peleksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai variabel terikat, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Penelitian dengan menggunakan analisa korelasional dimaksudkan untuk melihat hubungan yang terjadi antara variabel-variabel dalam penelitian.

Definisi Operasional Variabel

1. Hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika pada siswa SMK adalah suatu nilai atau skor yang diperoleh siswa dari hasil tes prestasi untuk mengukur tingkat penguasaan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika.

2. Hasil pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di PT Astrindo Senayasa Jakarta adalah suatu nilai atau skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di PT Atrindo Senayasa Jakarta. Hasil pelekasanaan Pendidikan Sistem Ganda PSG) diperoleh dari penilaian Supervisor bagian tempat PSG dilaksanakan.

Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Penngambilan Sampel

1. Populasi

Populasi target dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan kelas II pada rumpun Elektronika di SMK Perguruan Cikini dan SMk Taruna Bangsa Bekasi.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 5 orang siswa SMK Perguruan Cikini dan 5 orang SMK Taruna Bangsa Bekasi yang mengikuti Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di PT Astrindo Senayasa Jakarta. Jmlah sampel siswa berjumlah 10 orang, karena merupakan quota dari perusahaan (PT Astrindo Senayasa Jakarta).

Desain penelitian untuk penelitian ini adalah :

X Y

Keterangan :

X (Variabel Bebas) = Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika pada Siswa SMK

Y (Variabel Terikat) = Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika pada Siswa SMK.

Alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika adalah berupa tes prestasi belajar yang berbentuk soal tes pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Sedangkan untuk mengukur hasil pelaksaaan Pendidikan Sistem Ganda digunakan arsip nilai pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda di PT Astrindo Senayasa Jakarta.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan tes prestasi dengan membagikan soal-soal yang sudah disiapkan untuk mendapatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika. Sedangkan hasil pelasanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) didapatkan dari data penilai PSG di perusahaan.

Kesimpulan

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang sudah diuraikan diatas, maka dapat idsarankan beberapa hal yang dianggap perlu, sebagai berikut :

1. Bagi yang ingin melakukan penelitian lanjutan agar memeperhatikan aspek-aspek apa saja yang akan dinilai kepada siswa, sehingga selasaras dari aspek yang diambil dari hasil belajar konsep dasar listrik dan elektronika (harus mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik) dengan hasil pelaksanaan PSG (juga harus mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik).

2. Diharapkan nilai mata pelajaran konsep dasar listrik dan elektronika menjadi standar pertimbangan perusahaan bagi siswa yang ingin melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di perusahaan khususnya di PT Astrindo Senayasa Jakarta. Sehingga dalam pelaksanaan PSG, siswa dapat memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan.

3. Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan sampel 10 orang siswa. Bagi yang ingin mengenerelasikan agar memakai sampel yang lebih luas dari peneletian.

4. Siswa dapat mampu menguasia mata pelajaran konsep dasar listrik dan elektronika dengan baik, pihak guru uang mengajar juga diharapkan dapat menyampaikan pelajaran dengan baik dan mudah diterima oleh siswa, karena terdapat keterkaitan anatar hasil belajar mata pelajaran konsep dasar listrik dan elektronika dengan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).

DAFTAR PUSTAKA

Ign, Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasi Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius

Suharsimi, Arikunto. 1987. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Aksara

Suharsimi, Arkunto. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Suharsimi, Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta

Wasty, Soemanto. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

M. Z, Hermana. 1984. Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Bandung: Medal Agung

Sydjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Jurnal Budiono

HASIL TANGGAPAN TERHADAP

KONTRIBUSI MATA DIKLAT PERBAIKAN PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA DAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK

(Suatu Studi di SMK YAPPIKA Legok Kelas II Program Keahlian Pemanfaatan Tenaga Listrik Tahun Diklat 2006/2007)

Disusun oleh :

Budiono Mahasiswa Angkatan 2005 Jurusan Teknik Elektronika dengan

NIM 5215056993

Yusup Wahyudin Mahasiswa Angkatan 2002 Lulus Tahun 2007 Jurusan Teknik Elektro dengan NIM 5115020239

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi mata diklat Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga dan mata diklat Kewirausahaan terhadap minat siswa untuk berwirausaha. Sedangkan masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah : Seberapa besar kontribusi mata diklat Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga dan mata diklat Kewirausahaan terhadap minat siswa untuk berwirausaha?

Kata Kunci : penelitian, kontribusi, mata diklat, perbaikan peralatan listrik rumah tangga, kewirausahaan, minat.

Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) program keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja. Diklat ini mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja, dan mengembangkan diri di kemudian hari.

Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh dunia industri/usaha, maka substansi diklat dikemas dalam berbagai mata diklat yang dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi program normatif, adaptif dan produktif.

Diantara mata diklat pada program adaptif tersebut terdapat mata diklat Kewirausahaan, dimana pada mata diklat ini diberikan pengetahuan kewirausahaan yang meliputi definisi, ruang lingkup, mengenal dan menumbuhkan karakteristik kewirausahaan, pengenalan diri serta mempraktekkan karakteristik kewirausahaan disekolah. Oleh karena itu, sebagai implikasi dari mata diklat ini akan muncul minat, keinginan atau motivasi untuk berwirausaha.

Pada mata diklat produktif SMK, khususnya Program Keahlian Pemanfaatan Listrik memiliki Program Produktif terdiri dari 23 kompetensi, yang salah satunya terdapat kompetensi Melakukan Pekerjaan Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga dengan kode PTL.HAR.001(1).A. Kompetensi ini mengharapkan siswa dapat melakukan perawatan atau perbaikan pada peralatan listrik rumah tangga, terlebih lagi siswa dapat memanfaatkan kompetensi yang dimilikinya untuk memberikan jasa berupa servis peralatan listrik rumah tangga yang akhirnya dapat menciptakan lapangan pekerjaannya sendiri berbekal kompetensi yang dikuasainya disekolah.

Pemilihan model pembelajaran kelas industri atau kelas wiraswasta mempertimbangkan minat dan kemampuan peserta didik serta kondisi sekolah, yang paling menentukan adalah ada tidaknya kesempatan berwirausaha pada program keahlian yang diminati oleh peserta didik.

Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh mata diklat perbaikan peralatan listrik rumah tangga dan mata diklat kewirausahaan terhadap minat siswa untuk berwirausaha.

Belajar

Menurut teori Gestalt dari Koffka dan Kohler, yang dikutip oleh Roestiyah N.K.(1998:144),bahwa belajar adalah memperoleh respon tepat untuk memecahkan problem yang dihadapinya , tanpa mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight.

Secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Slameto (1995:9-11), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Ciri-ciri perubahan tingkah laku tersebut adalah sebagai berikut :

a. Perubahan terjadi secara sadar

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontiniu dan fungsional

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Hasil Belajar

Tujuan pengajaran harus dicapai oleh peserta didik melalui proses belajar. Menurut Nana Sudjana (1988:141), mengatakan bahwa hasil belajar akan terlihat dengan adanya tingkah laku baru pada tingkat kemampuan berfikir atau keterampilan jasmaniyah. Hasil belajar akan diperoleh jika pengajar melakukan sesuatu kegiatan evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan belajar mengajar antara pengajar dan peserta didik, dengan evaluasi dapat diketahui apakah tujuan pengajaran telah berhasil dicapai atau tidak. Sedangkan menurut Taksonomi Bloom yang dikutip oleh Ali Imron (1989:2), bahwa tujuan belajar peserta didik diarahkan untuk mencapai ketiga ranah yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik.

Hasil belajar siswa didik pada penelitian ini adalah hasil belajar mata diklat perbaikan peralatan listrik rumah tangga dan hasil belajar mata diklat kewirausahaan yang diperoleh dari data sekunder, yaitu data hasil ujian akhir semester genap 2006/2007 di SMK YAPPIKA Legok Tangerang.

Hakikat Minat

W.J.S Poerwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia (1998:288), menyatakan bahwa minat adalah perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu keinginan. Sedangkan menurut Kartini Kartono (1984:143), minat adalah momen dan kecenderungan terarah secara sensitif kepada suatu objek yang dianggap penting. Perhatian seseorang terhadap suatu objek akan menimbulkan rangsangan bagi dirinya untuk berbuat dan merasa senang mengerjakannya.

Menurut Retno Aryani S. (1984:25), terbentuknya minat pada diri seseorang berbeda-beda, karena minat merupakan hasil interaksi antara dasar kesanggupan dan temperamen sebagai bawaan serta berbagai factor lingkungan, seperti kesempatan yang memungkinkan minat itu berkembang, demikian pula lamanya ketetapan minat akan suatu objek.

Hakikat Mata Diklat Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga

Nani Soemarni dan Rokayah (1984:91), segala sesuatu yang dimaksud dengan peralatan listrik rumah tangga adalah alat-alat rumah tangga yang digerakkan dengan listrik. Misalnya : mesin jahit, kipas angin, mesin cuci, setrika listrik, pemanas listrik, refrigerator, alat pemasak, AC dan sebagainya. Alat-alat listrik tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu alat listrik rumah tangga dengan pemanas (setrika listrik, pemanas air, pemanggang roti, dan oven) dan alat listrik dengan motor listrik (mesin jahit, hair drier, kipas angin, AC dan refrigerator).

Oleh karena itu, yang dimaksud dengan mata diklat perbaikan peralatan listrik rumah tangga itu ialah segala sesuatu baik pengetahuan maupun keterampilan perihal perbaikan peralatan listrik rumah tangga.

Hakikat Mata Diklat Kewirausahaan

Wirausaha itu sendiri memiliki pengertian kurang lebih mampu berusaha sendiri tanpa bergantung pada orang lain dan tangguh dalam menghadapi cobaaan. Orang yang melakukan wirausaha disebut wirausahawan.

Untuk menjadi wirausahawan ada beberapa sikap atau perilaku yang harus dimiliki, yaitu : mau bekerja keras, memiliki disiplin yang tinggi, mandiri, selalu ingin maju (prestatif), dan memiliki komitmen yang tinggi.

Istilah wirausaha berasal dari kata Enterpreneur (bahasa Perancis), istilah ini digunakan untuk pertama kalinya pada tahun 1723 dalam buku “Kamus Dagang” karya Savary Enterpreneur adalah orang yang membeli barang dengan harga yang pasti, meskipun orang itu belum tahu dengan harga berapakah barang (atau guna ekonomi) itu akan dijual kemudian (Ating Tedjasutisna, 2000:9).

Ruang lingkup kewirausahaan adalah sebagai berikut :

a. Aspek manusia

1.Unsur sikap

2.Unsur kemampuan & keterampilan

b. Aspek kemasyarakatan dan peradaban

c.Memahami karakteristik wirausahawan

1. Mau bekerja keras

2. Disiplin

3. Mandiri

4. Memiliki komitmen tinggi

5. Keinginan bertanggung jawab

6. Siap menanggung resiko

7. Percaya diri

8. Terbuka terhadap kritik

9. Energik

10. Pandangan ke depan

11. Keterampilan pengorganisasian

12. Sikap terhadap uang

Hakikat Minat Berwirausaha Siswa SMK

Berwirausaha ialah keinginan, dorongan atau motivasi seorang siswa untuk menggeluti suatu bidang usaha setelah ia lulus sekolah nantinya. Minat berwirausaha khususnya di bidang reparasi peralatan listrik rumah tangga dapat diketahui dengan menggunakan skala pengukuran minat yang dibuat menjadi instrumen pada penelitian ini.

Kerangka Berpikir

Berdasarkan penjelasan di atas, maka diduga terdapat hubungan yang positif antara hasil belajar mata diklat perbaikan peralatan listrik rumah tangga dengan mata diklat kewirausahaan dengan minat siswa untk berwirausaha.

Rumusan Hipotesis

Berdasarakan kajian teori dan kerangka berpikir, maka dapat dirumusklan hipotesisnya sebagai berikut :

Pertama :

Terdapat hubungan yang positif antara hasil belajar mata diklat perbaikan peralatan listrik rumah tangga dengan minat siswa untuk berwirausaha.

Kedua :

Terdapat hubungan positif antara hasil belajar mata diklat kewirausahaan dengan minat siswa untuk berwirausaha.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun yang dimaksud dengan metode deskriptif disini adalah suatu metode dalam meneliti status suatu kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian korelasi. Pendekatan korelasi bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa erat hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu. Kemudian penelitian ini mencoba mencari seberapa besar kontribusi dengan menggunakan indeks determinasi dengan rumusan indeks determinasi adalah r2 , untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh variabel bebas kepada variabel terikat.

Konstelasi Penelitian



Hasil belajar mata diklat Perbaikan peralatan listrik rumah tangga . Variabel ( X1 )





HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah diujicobakan reliabilitasnya dengan menggunakan sampel sebanyak 30 orang responden dengan menggunakan instrumen uji coba sebanyak 25 butir item pernyataan dalam bentuk skala rentang (Rating Scale).

Uji persyaratan analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Liliefors untuk normalitas dan uji F untuk linieritas. Uji normalitas (Lo) untuk data Variabel X1, Variabel X2 dan Variabel Y, masing-masing sebesar 0.1880, 0.3766, dan 0.2448 sedangkan L­­­­­tabel dengan taraf signifikansi α = 0.05 dan n = 40, Ltabel = 0.0221. Karena ketiga data tersebut menunjukkan Lo > Ltabel maka ketiga data tersebut tidak berdistribusi normal. Uji F untuk linieritas (Variabel X1 dan Y) dan (Variabel X2 dan Y) diperoleh Fhitung masing-masing -892.77 dan -15.94, sedangkan Ftabel sebesar 3.26 dengan dk (2/36) dan taraf signifikansi α = 0.05 Karena Fhitung < Ftabel maka data (Variabel X1 dan Y) dan (Variabel X2 dan Y) mempunyai hubungan yang linier.

Teknik analisis untuk pengujian hipotesis menggunakan teknik statistik non parametrik korelasi Rank Spearman untuk mendapatkan koefisien korelasi setelah itu untuk mengetahui nilai sumbangan atau kontribusi dapat dilakukan dengan cara menghitung indeks determinasi dengan rumus r2. Kemudian dilanjutkan dengan uji t pada taraf signifikansi α = 0.05 dan dk = 38. koefisien korelasi (r xy) didapatkan harga r hitung untuk hubungan antara (Variabel X1 dan Y) dan (Variabel X2 dan Y) sebesar 0.8082 dan -0.12 Sedangkan t tabel sebesar 1.68 karena kedua t hitung < t tabel , maka Ho diterima.

Sehingga hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa : Tidak terdapat hubungan yang positif antara hasil belajar siswa pada mata diklat Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga maupun hasil belajar siswa pada mata diklat Kewirausahaan dengan Minat siswa untuk berwirausaha. Sehingga kedua mata diklat tersebut memberikan kontribusi yang rendah terhadap minat berwirausaha siswa.

TANGGAPAN

Saya menanggapi tentang skripsi yang disusun oleh Yusup Wahyudin, bahwa :

1. Judul penelitian yang diajukan adalah kurang tepat, sehingga si penulis tidak dapat menemukan hubungan yang positif dari penelitiannya. Hal ini disebabkan, pada kenyataannya sebagian besar siswa lulusan SMK berkeinginan untuk masuk ke dunia kerja atau industri, dan dalam hal ini untuk usaha mandiri dirasakan kurang diminati oleh siswa. Hal ini juga disebabkan lagi oleh lokasi tempat penelitian, yaitu di daerah Tangerang pada dasarnya terdapat banyak industri-industri yang berdiri di sekitarnya.

2. Dalam hal tentang hakikat kewirausahaan penulis kurang memberikan penekanan tentang keuntungan juga kerugian, jika siswa lulusan SMK mengambil bidang tersebut. Karena dari bidang kewirausahaan terdapat keuntungan, yaitu adanya otonomi pribadi, tantangan awal yang menyenangkan dan kontrol keuangan yang bebas. Tetapi kerugiannya adalah pengorbanan yang ditanggung sendiri, beban tanggung jawab yang besar, dan kecilnya margin keuntungan yang mungkin diperoleh.

3. Siswa SMK menurut saya juga merasa belum memiliki bekal kemampuan yang tangguh jika harus membuka usaha mandiri, karena semakin tingginya persaingan di kalangan industri.

4. Dalam hal pengambilan data penulis juga tidak memperhatikan poin-poin lainnya. Penulis hanya mengambil data dari hasil ujian akhir semester genap saja. Padahal data agar menjadi lebih kompleks lagi perlu ditambahkan dengan hasil-hasil ujian harian siswa untuk mata diklat yang diteliti, dengan meminta bantuan dari guru bidang studi. Dengan data-data yang lebih kompleks, maka akan didapatkan hasil penelitian yang memuaskan dan memiliki perwakilan yang kuat.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyani.S,Retno.1984.Pedoman pedoman untuk Bimbingan Jabatan di Sekolah Pendidikan Umum.Jakarta:FIP IKIP Jakarta.

Imron,Ali.1989.Belajar&Pembelajaran.Jakarta:Dunia Pustaka Jaya.

Kartono,Kartini.1984.Psikologi Umum.Bandung:Alumni.

N.K,Roestiyah.1989.Masalah-masalah IlmuKeguruan.Jakarta:Bina Karsa.

Poerwadarminta,W.J.S.1998.Kamus UmumBahasaIndonesia.Jakarta:Balai Pustaka.

Slameto.1995.Belajar dan Faktor-faktor yangMempengaruhinya.Jakarta:Rineka Cipta.

Soemarni,Nani danRokayah.1984.Petunjuk PraktekListrik.Jakarta:

Depdikbud.

Sudjana,Nana.1988.Cara Belajar Siswa Aktif.Bandung:Sinar baru.

Suryana.2000.Kewirausahaan.Jakarta:Salemba Empat.

Tedjasutisna,Ating.2001.Kewirausahaan.Bandung:CVArmico


Selasa, 17 Juni 2008

Jurnal M. Aris

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KELOMPOK PRAKTEK di SMK PADA PROGRAM MATA DIKLAT ”MENERAPKAN PERALATAN KONTROL PROSES BERBASIS PERALATAN ELEKTRONIKA (MPKPPE)” ANTARA KELOMPOK KECIL dan KELOMPOK BESAR

Fachry* dan Muhammad Aris**

*Mahasiswa lulusan tahun 2006 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

**Mahasiswa angkatan 2005 dengan NIM: 5215056989 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

This examination is purpose for to get date and information according to real about different study product practice MPKPPE with part of main matter Programmable Logic Control (PLC) education, for student wiil give practice activity to match with modul education activity wil attendance in curiculum SMK 2004, with to make method work practice group little ( three student) and method work practice group many (seven student)

Key words: the prosedur about education to have to ready with professional to make a sucses shimmer

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan, karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus- menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pemikiran ini mengandung konsekuensi bahwa penyempurnaan atau perbaikan pendidikan menengah kejuruan, untuk mengantisipasi kebutuhan dan tantangan masa depan perlu terus- menerus dilakukan, selaraskan dengan perkembangan kebutuhan dunia usaha/dunia industri, perkembangan dunia kerja, serta perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Dalam penguasaan pembangunan teknologi sistem listrik dan elektronika diperlukan sumber daya manusia (SDM), baik tenaga terampil maupun tenaga ahli teknisi listrik dan elektronika atau electical technician (TE) yang dapat merencanakan atau merancang, membangun, mengoperasikan, memelihara dan melakukan penelitian dan pengembangan di sektor listrik dan elektronika yang dapat berkembang secara dinamis sesuai dengan tuntutan kualifikasinya akan dukungan sarana pelayanan yang memadai baik soft ware dan hard ware yang harus dipenuhi.

Mata diklat produktif di bidang teknik elektro diharapkan memenuhi kualifikasi yang diakui secara nasional maupun secara internasional dengan maksud untuk meningkatkan kompetensi SDM yang ada. Dalam rangka memenuhi tuntutan kualifikasi tersebut harus ditingkatkan sarana dan pra sarana dalam proses belajar dan mengajar.

Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah pada perbedaan hasil belajar Menerapkan Peralatan Kontrol Proses Berbasis Peralatan Elektronik (MPKPPE) pada siswa yang melakukan praktikum dalam kelompok 3 (tiga) orang atau 7 (tujuh) orang.

Hasil belajar dimaksud pada tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari ilmu elektronika, yang ditujukan oleh nilai tes tertulis berupa teori dan laporan praktikum pada sub materi pokok pembelajaran Programmabel Logic Control (PLC).

Tujuan Umum Penelitian

Secara umum penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan hasil belajar Menerapkan Peralatan Kontrol Proses Berbasis Peralatan Elektronik (MPKPPE) yang diupayakan melalui strategi pengelompokan siswa dalam kerja praktikum di SMK.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi Eksperimen (Quasi Experimental), yaitu penelitian eksperimental yang penyamaan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen hanya dalam satu karakter saja, dan minimal dilakukan dengan cara menjodohan atau matching anggota kelompok.

Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Target

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 39 Jakarta yang

terdaftar pada semester II, tahun ajaran 2005/2006.

2. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK. N 39 Jakarta,

semester II tahun ajaran 2005/2006.

3. Prosedur Pengambilan Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditemukan dengan menggunakan

teknik Purposif Sampling atau penarikan sampel berkelompok berdasarkan tujuan.

Prosedurnya adalah sebagai berikut : Dari dua (2) kelas, yaitu Elektronika Industri

(EI-1) dan Elektronika 2 (EI-2). Dari masing-masing kelas yang terpilih tersebut,

diambil 35 siswa sebagai sampel.

Teknik Pengambilan Data

1. Variabel

· Variabel Bebas : Praktikum dengan metode kerja kelompo kecil dan kerja kelompok besar

· Variabel Terikat : Skor rata-rata hasil belajar praktek Menerapkan Peralatan Kontrol Proses Berbasis Peralatan Elektronik (MPKPPE), pada siswa.

2. Sumber Data

Data dari tes prestasi (Achievement Test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar praktek MPKPPE pada siswa setelah mempelajari sesuatu37. Dalam hal ini adalah hasil belajar praktek pada sub materi pokok pembelajaran Programmable logic Control (PLC), dari dua kelompok yang dipilih.

3. Desain Penelitian

Dalam desain penelitian eksperimen ini diperlukan dua kelompok sampel. Satu kelas untuk kelompok eksperimen dan satu kelas untuk kelompok kontrol. Sebab di dalam penelitian yang tidak menggunakan kelompok kontrol, hasil penelitian tersebut diragukan keabsahannya, karena beberapa variabel yang mengancam atau yang melemahkan validitas penelitian tidak dikontrol.

Kelas yang diberikan dengan anggota kelompok kecil dalam proses praktikumnya merupakan kelompok eksperiman dan kelas yang diberikan dengan anggota kelompok besar dalam proses praktikumnya merupakan kelompok kontrol.

Keterangan :

A : Siswa yang melakukan kegiatan praktek dengan metode kerja kelompok kecil

B : Siswa yang melakukan kegiatan praktek dengan metode kerja kelompok besar

XA : Praktek dengan metode kerja kelompok kecil

XB : Praktek dengan metode kerja kelompok besar

Y : Tes akhir (Postest)

Instrumen Penelitian

1. Konsepsi

Instrumen tes bersifat mengukur, karena berisi pertanyaan atau pernyataan yang alternatif jawabannya memiliki standar jawaban tertentu, benar-salah ataupun skala jawaban.

Instrumen alat ukur dapat dipertanggungjawabkan dalam mengukur kesungguhan belajar, kemampuan menyatakan pendapat, dan kemampuan menganalisis masalah, dari suatu yang sedang diteliti. Bagi instrumen tertentu seperti tes hasil belajar ditambahkan prasyaratan daya pembeda dan tingkat kesulitan butir soal, bagi skala deskriptif ditambahkan daya pembeda dan normalitas respon. Dalam penelitian pendidikan, tes merupakan sarana utama untuk pengumpulan data. Tes dirumuskan sebagai seperangkat perangsang (stimulus) yang menyebabkan penampilan khas individu.

Prasyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian ada dua macam yaitu validitas dan reliabilitas instumen sebagai berikut.

2. Validitas Instrumen

Valid

itas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur dari karakteristik seperti, hasil, tingkatan spesivikasi, validitas isi ( Content validity ), validitas konstruk ( Construct validity ), dan validitas kriteria (criterion validity )

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah validitas isi ( content validity ) berkenaan dengan isi dan format dari instrumen, yang menunjukkan sejauh mana suatu tes tertulis mengukur sampel materi mata diklat atau pembahasan perilaku hasil belajar secara representative. Penyahian validitas ini dilakukan dengan cara menimbang kesesuaian setiap butir soal, dengan tujuan instruksional khusus beserta aspek-aspek materi mata diklat yang diukur. Validitas ini sangat penting bagi tes hasil belajar praktek.

3. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas berkenaan dengan tingkat ketetapan hasil pengukuran. Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes itu digunakan (diteskan) kepada testier (peserta didik yang dites) dengan tes yang sama dalam waktu dan tempat yang berbeda maka hasil pengukuran itu akan menggambarkan hasil yang relatif tetap. Perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Flanagan sebagai berikut :

Flanagan, yaitu : Reliabilitas : r11 = 2

Dimana : r11 = Reliabilitas Tes

S12 = Varian Belahan Pertama

S22 = Varian Belahan kedua

St2 = Varian Total

Teknik Analisa Data

1. Teknik Pengorganisasian Data

Data yang diperoleh dari hasil belajar praktek disusun dalam bentuk distribusi frekuensi.

Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

    1. Membentuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan cara undian.
    2. Pada kelas eksperimen diberi metode praktikum dengan kelompok kecil.
    3. Siswa melakukan praktek di bengkel elektronika dengan menggunakan metode kelompok. Hal ini dilakukan sbanyak 3x kegiatan praktek.
    4. Siswa kelas kontrol tetap melaksanakan materi pokok pembelajaran PLC seperti biasa.
    5. Untuk kelas eksperimen dan kontrol diberi tes akhir (posttest), Tes tersebut adalah tes tertulis sesuai dengan materi pokok pembelajaran PLC berbentuk Essay sebanyak 10 butir soal, guna mendapat analisa data yang signifikan pada perbedaan hasil belajar praktek.
    6. Menjelaskan cara pengisian soal.

2. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum mengadakan uji hipotesis, maka dilakukan periksaan data penelitian melalui uji persyaratan analisis sebagai berikut : (1) Uji Normalitas, dan (2) Uji Homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dengan taraf signifikansi 0,05 dimana data akan berdistribusi normal apabila L-hitung <> L-tabel.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas data dengan uji Barlet pada taraf signifikansi 0,0543. Dimana data sampel akan homogen apabila X2h <>2t demikian sebaliknya data sampel penelitian tidak berdistribusi homogen apabila apabila X2h > X2t.

3. Hipotesis Statistik

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian adalah :

H0 = μ1 = μ1

H1 = μ1 > μ1

Dimana :

μ1 = Skor rata-rata hasil belajar praktek dengan materi pokok pembelajaran PLC,pada siswa yang melakukan kegiatan praktikum dengan metode kerja kelompok kecil.

μ2 = Skor rata-rata hasil belajar praktek dengan materi pokok pembelajaran PLC, pada siswa yang melakukan kegiatan praktikum dengan metode kerja kelompok besar.

H0 = Hipotesis nol

H1 = Hipotesis tandingan

Analisis Data

Untuk mengetahui perbedaan dua kelompok sample maka digunakan rumus uji-dengan cara signifikan α = 0,05. Adapun rumus t tersebut adalah sebagai berikut :

t =

Dimana : X1 = Rata-rata kelompok eksperimen

X2 = Rata-rata kelompok kontrol

Σx12 = Jumlah skor simpangan yang dikuadratkan dalam kelompok eksperimen

Σx12 = Jumlah skor simpangan yang dikuadratkan dalam kelompok kontrol

n1 = Jumlah subjek dalam kelompok eksperimen.

n2 = Jumlah subjek dalam kelompok kontrol.

Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis statistik dengan derajat kebebasan untuk distribusi –t ialah (n1 + n2 – 2 ) dengan taraf nyata 0,05.

Kriteria pengujian :

ü Menerima H0 apabila (t) hitung lebih kecil dari pada (t) tabel.

ü Menolak H0 apabila (t) hitung lebih besar dari pada nilai (t) tabel.

Hasil Penelitian

1. Hasil Tes Akhir (Postes) pada Kelompok A dan Kelompok B

Data yang diperoleh dari hasil tes akhir sampel setelah diberi perlakuan dengan sub materi pokok pembelajaran praktikum PLC adalah sebagai berikut:

a. Hasil Tes Akhir Kelompok A, Yaitu yang diberikan kegiatan praktek dengan metode kerja kelompok kecil, mempunyai tentang skor 0 sampai 100 diperoleh harga rata-rata sebesar 77,57 dengan simpangan baku 5,52.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar praktek Menerapkan Peralatan Kontrol Proses Berbasis Peralatan Elektronika (MPKPPE) dengan sub materi pokok pembelajaran Programmable Logic Control (PLC), pada siswa yang diberikan kegiatan dengan metode kerja kelompok kecil lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar praktek MPKPPE pada siswa yang diberikan kegiatan praktikum dengan metode kerja kelompok besar dalam praktikum PLC, dengan perbedaan yang signifikan.

Hasil penelitian ini membuktikan secara empiris pendapat para ahli bahwa kelompok kecil lebih efektif dibandingkan dengan kelompok besar dalam pembelajaran atau praktikum, termasuk dalam melakukan kegiatan praktek MPKPPE. Pengujian statistik untuk pembuktian apabila dilihat dari harga rata-rata hasil penelitian dan selisih harga rata-rata dari kedua kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak terlalu tinggi yaitu untuk kelompok eksperimen sebesar 77,57 dan kelompok kontrol sebesar 71,43 dengan demikian, selisih rata-rata kedua kelompok tersebut adalah 6,14.


Daftar Pustaka

Amantembun, N.A., Manajemen Kelas Penuntun Bagi Para Guru dan Para calon Guru (Bandung : IKIP 1991).

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : (Bumi Aksara 1999).

Malvino, Prinsip-Prinsip Elektronik Edisi kedua (Jakarta : Erlangga, 1981)

Nasution, Marhamat. Metodologi Pengajaran. (Jakarta: FIP UNJ,2002).

Setiawan,Cony. Memupuk Bakat dan Kreatifitas Siswa Sekolah Menengah. (Jakarta : Gramedia 1994).

Sudjana, Nana, Metode Statistika. (Bandung: Tarsito,1996).

Suhendar, System Dasar Mikroprosessor dan PLC.(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2005).