Rabu, 18 Juni 2008

Jurnal Darso

KORELASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KONSEP

DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk mengaktualisasikan semua potensi yang dibawa semenjak lahir agar menjadi kemampuan nyata dan pewaris norma serta nilai yang sudah dimilki oleh kehidupan manusia pada suatu generasi ke generasi berikutnya. Kemampuan nyata tersebut maksudnya untuk menyesuaikan dengan lingkungan dan kemampuan-kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pelaksanaan pendidikan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sebagai factor utma pembangunan sumber daya manusia harus mampu secara aktif berperan membentuk peserta didik menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia dengan keahlian profesioanal yang dimilikinya dapat menjadi produktif dan penghasilan, serta mampu menciptakan produk unggul industri yang siap menghadapi persaingan di dunia kerja.

Memperhatikan latar belakang masalah diatas dan kondisi yang ada, penulis berkeinginan untuk mengadakan penelitian tentang adakah korealsi antara hasil belajar Konsep Dasar dan Elektronika di SMK dengan hasil pelaksanaan Program SIstem Ganda (PSG) di salah satu industri. Sehingga diharapkan peleksanaan PSG oleh siswa SMK dapat benar-benar memberikan nilai tambah bagi pihak-pihak yang bekerja sama.

Para ahli memberikan definisi yang berbeda satu sama lain berkaitan dengan istilah belajar menurut sudut pandang mereka masing-masing. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, Belajar adalah berusaha memahami sesuatu ; berusaha untuk memperoleh ilmu pengetahuan ; berusaha agar terampil mengerjaka sesuatu.

Banyak pendapat yang menyatakan belajar adalah suatu proses terjadinya suatu perubahan pada diri suatu individu. Perubahan dari hasil proses belajar dapat dilihat dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, perubahan keterampilan, serta aspek-aspek lain yang ada pada individu yang melaksanakan proses belajar tersebut.

Belajar merupakan proses dasar dari perubahan atau perkembangan hidup manusia, bukan hanya sekedar pengalaman atau bukan suatu hasil. Belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan bebagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. Yang dimaksud secara aktif adalah manusia akan selalu giat atau rajin dalam berusaha mendapatkan informasi tentang pengetahuan yang baru. Dan yang dimaksud secara intergratif adalah menggabungkan usaha tersebut dengan segala hasil jal yang berkaitan dengan perubahan dalam mencapai tujuan.

Konsep Dasar Lsitrik dan Elektronika adalah satuy mata pelajaran produktif yang terdapat pada Sekolah Menegah Kejuruan kelas satu, dalam penerapannya dilakukan dengan dua cara yaitu teori dan praktek.

Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika merupakan landasan utama dalam memecahkan masalah yang terdapat pada bidang kelistrikan dan elektronika. Dasar-dasar listrik dan elektronikaterdapat pada materi ini. Di dalam proses belajar mengajar selain siswa dituntut mengerti dan memahami rumus yang terdapat pada kelistrikan dan elektronika.

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan ataua bakat yang dimilki oleh individu atau kelompok. Ditinjau dari sasaran atau objek yang akan dievaluasi, maka dibedakan beberapa macam tes adan alat ukur lain

a) Tes Kepribadian atau personality, yaitu tes yang digunakan untuk mengungkapkan kepribadian seseorang. Yang diukur bisa self concept, kreatifitas, disiplin, kemampuan khusus dan sebagainnya.

b) Tes Bakat atau attitude test, taitu test yang digunakan untuk mengukur atau emngetahui bakat seseorang.

c) Tes Intelegensi yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan dikur intelegensinya.

d) Tes Minat adalah untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu.

e) Tes Prestasi atau achievement tes, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes ini diberikan sesudah oarang yang dimaksud mempelajari hal-hal sesuai dengan yang akan diteskan.

Untuk mengukur Hasil Belajar Mata Pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika ini digunakan Tes Prestasi karena tes ini digunakan setelah siswa mempelajari mata pelajaran tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data seberapa besar hubungan hasil belajar mata pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Siswa SMK dengan hasil pelkasnaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang dilakukan di PT Astrindo Senayasa Jakarta.Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di PT Astrindo Senayasa Jakara, yang beralamat di Ruko Mangga 2 Mall No. 56-58 Mangga Dua Jakarta Pusat.Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Januari.

Berdasarkan variabel yang diteliti yaitu hasil belajar mata pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Siswa SMk sebagai variabel bebas dan hasil peleksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai variabel terikat, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Penelitian dengan menggunakan analisa korelasional dimaksudkan untuk melihat hubungan yang terjadi antara variabel-variabel dalam penelitian.

Definisi Operasional Variabel

1. Hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika pada siswa SMK adalah suatu nilai atau skor yang diperoleh siswa dari hasil tes prestasi untuk mengukur tingkat penguasaan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika.

2. Hasil pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di PT Astrindo Senayasa Jakarta adalah suatu nilai atau skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di PT Atrindo Senayasa Jakarta. Hasil pelekasanaan Pendidikan Sistem Ganda PSG) diperoleh dari penilaian Supervisor bagian tempat PSG dilaksanakan.

Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Penngambilan Sampel

1. Populasi

Populasi target dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan kelas II pada rumpun Elektronika di SMK Perguruan Cikini dan SMk Taruna Bangsa Bekasi.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 5 orang siswa SMK Perguruan Cikini dan 5 orang SMK Taruna Bangsa Bekasi yang mengikuti Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di PT Astrindo Senayasa Jakarta. Jmlah sampel siswa berjumlah 10 orang, karena merupakan quota dari perusahaan (PT Astrindo Senayasa Jakarta).

Desain penelitian untuk penelitian ini adalah :

X Y

Keterangan :

X (Variabel Bebas) = Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika pada Siswa SMK

Y (Variabel Terikat) = Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika pada Siswa SMK.

Alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika adalah berupa tes prestasi belajar yang berbentuk soal tes pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Sedangkan untuk mengukur hasil pelaksaaan Pendidikan Sistem Ganda digunakan arsip nilai pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda di PT Astrindo Senayasa Jakarta.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan tes prestasi dengan membagikan soal-soal yang sudah disiapkan untuk mendapatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika. Sedangkan hasil pelasanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) didapatkan dari data penilai PSG di perusahaan.

Kesimpulan

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang sudah diuraikan diatas, maka dapat idsarankan beberapa hal yang dianggap perlu, sebagai berikut :

1. Bagi yang ingin melakukan penelitian lanjutan agar memeperhatikan aspek-aspek apa saja yang akan dinilai kepada siswa, sehingga selasaras dari aspek yang diambil dari hasil belajar konsep dasar listrik dan elektronika (harus mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik) dengan hasil pelaksanaan PSG (juga harus mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik).

2. Diharapkan nilai mata pelajaran konsep dasar listrik dan elektronika menjadi standar pertimbangan perusahaan bagi siswa yang ingin melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di perusahaan khususnya di PT Astrindo Senayasa Jakarta. Sehingga dalam pelaksanaan PSG, siswa dapat memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan.

3. Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan sampel 10 orang siswa. Bagi yang ingin mengenerelasikan agar memakai sampel yang lebih luas dari peneletian.

4. Siswa dapat mampu menguasia mata pelajaran konsep dasar listrik dan elektronika dengan baik, pihak guru uang mengajar juga diharapkan dapat menyampaikan pelajaran dengan baik dan mudah diterima oleh siswa, karena terdapat keterkaitan anatar hasil belajar mata pelajaran konsep dasar listrik dan elektronika dengan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).

DAFTAR PUSTAKA

Ign, Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasi Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius

Suharsimi, Arikunto. 1987. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Aksara

Suharsimi, Arkunto. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Suharsimi, Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta

Wasty, Soemanto. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

M. Z, Hermana. 1984. Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Bandung: Medal Agung

Sydjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

1 komentar:

dr.game mengatakan...

ahh..lo so...tapi lumayan bagus siy untuk sebuah penjiplakan.he...he..