Minggu, 25 Mei 2008

Jurnal Fauzi

PENGARUH SISTEM PENCAHAYAAN TERHADAP KUALITAS PADA STUDIO TELEVISI

This is written of scription or tesis direction for to understand what this lighting system studio of television can to influence kwality of picture with visual acoording to television screen.

Dengan perkembangan Ilmu dan Teknologi yang sangat pesat dewasa ini, maka sektor pendidikan dan kejuruan harus selalu tanggap dan mampu menggunakan peralatan dari hasil-hasil perkembangan ilmu dan teknologi. Sektor pendidikan memerlukan tenaga kerja yang berkualitas dan kompetensi dalam bidang pendidikan. Tersedianya tenaga pendidikan yang memiliki kualitas dan potensi sesuai dengan bidang studinya merupakan usaha pemenuhan salah satu program pembangunan pada sektor pendidikan, yaitu meningkatkan mutu dan perluasan pendidikan. Falkutas Teknik Universitas Negeri Jakarta adalah unsure pelaksana serbagai tenaga pokok Universitas dalam bidang pendidikan, pengembangan panelitian, dan pengabdian masyarakat dalam bidang teknologi dan kejuruanserta melaksanakan pembinaan akademik.
Dari latar belakang di atas dapat diindetifikasi hal-hal sebagai berikut:
1. Apakah sistem pencahayaan dapat mempengaruhi kualitas gambar pada studio televisi ?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas gambar pada studio televisi ?
3. Apakah kuat cahaya dapat mempengaruhi kualitas gambar pada studio televisi ?
4. Apakah jenis lampu yang dipergunakan dapat mempengaruhi kualitas gambar pada studio televisi ?
5. Apakah warna lampu dapat mempengaruhi kualitas gambar pada studio televisi ? Karena cakupan mengenai ini cukup luas maka penelitian ini hamya dibatasi pada masalah: Mengukur intensitas penerangan yang dihasilkan oleh lampu yang dipergunakan serta jenis lampu yang dipergunakan pada studio Televisi Tranformasi Indonesia (Trans TV).
Dari indentifikasi masalah yang ada sebagai berikut: “Apakah sistem pencahayaan dapat mempengaruhi kualitas gambar pada studio televisi ?”
Berdasarkan masalah yang telah penulis rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem pencahayaan dapat mempengaruhi kualitas gambar pada studio televisi.
Penelitian ini dilakukan dengan harapan mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem pencahayaan yang digunakan secara khusus di PT. Televisi Transformasi Indonesia ( TRANS TV ) dan secara umum di stasiun-stasiun televisi lainnya.

Metode penelitian
Metode yang digunakan penulisan dalam penelitian ini adalah metode survei Epidemiologis analitis cross sectional. Survai ini bertujuan untuk mempelajari korelasi antar factor resiko dan efek. Observasi dikerjakan sekaligus pada saat, jadi menggunakan pendekatan saat tertentu
Hasil penelitian
Dari pengamayan yang telah dilakukan di Studio Televisi Transformasi Indonesia maka didapati system pencahayaan dibagi menjadi tiga bagian lampu inti yaitu:

1.Lampu Utama
1.1 Key Light
sesuai namanya, Key Light adalah cahaya utama yang memberi efek yang paling dominan Pada subyek. Oleh karena itu intensitasnya paling besar dan menimbulkan bayangan. Letak Key Light ideal adalah antara 30-450 dari sisi kanan kamera. Vertical angle Key Light idealnya adalah 450 dari subyek
1.2 Fill Light
Fill Light adalah cahaya tambahan yang berguna umtuk menghilangkan atau meminilisir bayangan yang ditimbulkan oleh Key Light.
1.3 Back Light
Back Light adalah sumber cahaya yang datang dari belakang subyek.
1.4 Background Light
Perbedaan Background Light dengan Back Light adalah: cahaya Back Light untuk menerangai daerah belakang subyek, sedangkan cahaya Back Light untuk menerangi depan set atau latar belakang
2 Lampu Warna (Color Light)
Selain empat lampu yang digunakan, digunakan juga lampu warna (colour light). Lampu warna atau lampu colour light disebut lampu PAR (Parabolic Aluminized Refector). Lampu PAR memiliki daya lampu 1000 watt engan tegangan 220 volt. Terdapat tiga macam lampu Par antara lain:
PAR Medium: cahaya yang dihasilkan atau di pancarkan meluas kesegala arah,oleh sebab itu PAR ini tidak memiliki garis cahaya
PAR Nero: cahaya yang dihasilkan atau dipancarkan sedikit lebih kecil dari PAR medium. Lampu ini memiliki garis cahaya.
PAR Parinero: cahaya yang dihasilkan atau di pancarkan lebih tajam dari kedua macam lampu PAR diatas, sehingga akibat ketajaman cahaya yang dihasilkan dapat dilihat garis cahayanya.
Selain lampu PAR digunakan juga lampu ACL (Aircragt Landing Light), tetapi lampu ACL ini menggunakan arus DC sebesar 24 volt dengan daya lampu sebesar 650 watt
3. Lampu Efek
Lampu efek sebenarnya ada banyak tetapi yang sering kali digunkan di studio Televisi Transformasi Indonesia antara lain:
A. Technobeam
Lampu efek ini memiliki 12 pook warna pilihan, dengan daya lampu yang dihasilkan 375 watt; 100V-240V, 50/60Hz, kelebihan lampu efek ini memiliki gobo (bentuk cahaya). Bentuk cahaya yang dihasilkan bisa berbentuk bintang,lingkaran, segitiga, dan lain-lain
B. Cyberlight
Lampu efek cahaya sama dengan lampu efek Technobeam, yang membedakan Cyberlight dengan Technobeam adalah daya lampu yang dihasilkan 1300 watt; 208V-230V, 50/60Hz. Hanya memiliki pokok 8 warna cahaya pilihan
C. Studio Colour
Lampu efek studio colour memiliki 8 pokok warna cahaya pilihan. Daya yang dihasilkan 700W ; 100V-240V, 50/60Hz
D. Studio Beam
Lampu efek studio beam sama dengan studio colour. Studio beam memiliki 3 pokok warna cahaya pilihan. Daya yang dihasilkan 100W; 100V-240V, 50/60Hz lampu ini juga tidak memiliki gobo (warna cahaya)

Salah satu unsur yang penting dalam tayangan televisi adalah pencahayaan. Pencahayaan yang dipakai bukan hanya sekedar untuk memperlihatkan pertujukan saja, tetapi dapat memberi efek-efek yang lain. Karena dari pencahayaan yang digunaka dapat mempengaruhi hasil gambar secara visual. Hal inilah yang menjadi perhatian penting sebuah studio televisi. Selain itu juga mutu cahaya mempunyai efek kejiwaan pada bawah sadar, tidak hanya pada mata tapi juga kepada emosi dan persepsi kita pada lingkungan yang diakibatkan secara langsung oleh karakter cahaya sekelilingnya.

Kesimpulan
Dari penelitian ini yang telah dilakukan dan pengamatan secara langsung di lapangan maka itu didapati kualitas-kualitas gambar yang dihasilkan oleh sistem pencahayaan yang digunakan pada sebuah studio televisi. Kualitas gambar dinyatakan bagus jika pada gambar secara visual yang ditampilkan memiliki intensitas pencahayaan yang cukup, serta memiliki variasi warna cahaya, sehingga rincian (detail) gambar tampak jelas. Untuk kualitas gambar yang dinyatakan tidak bagus atau cukup bagus tentunya yang tidak memenuhifaktor-faktor yang ada. Juga dapat disimpulkan bahwa tujuan pencahayaan dalam broadcasting antara lain:
persyaratan teknis dalam system televisi
menimbulkan perspektif tiga dimensi
membentuk gambar yang menimbulkan perasaan
membentuk gambar yang menarik perhatian
Dengan demikian system pencahayaan yang digunakan pada sebuah studio televisi ternyata dapat mempengaruhi kualitas gambar.pengaruh dapat dilihat dari cerahnya cahayanya, karena berpengaruh juga dapat daya tarik secara visual.

Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat dikemukakan saran yaitu: bagi para mahasiswa teknik khususnya Teknik Elektronika perlunya untuk mengetahui system pencahayaan di studio televisi, dan lebih lagi mempelajari tentang peranan warna cahaya terdapat segala aspek khususnya pada stodiu televisi, sehingga dalam memperaktekkan ilmu system pencahayaan dapat memperhitungkan factor_faktor yang dapat mempengaruhi kualitas gambar pada studio televisi.






Darma Parwira, Sulasmi, Warna Sebagai Salah Satu Unsur seni dan Desain, Jakarta: Depdikbud ,1989.
Depatermen Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Pedoman Akademik Universitas Negeri Jakarta 2002/2003,Jakarta: Depdikbud, 2002
Grob, Bernard, Sahat Pakpahan, Sistem Televisi dan Video, Jakarta: Erlangga, 1984.
Padmodarmaya, Pramana, Tata dan teknik pentas, Jakarta: Balai Pustaka, 1988.
Supriyanto, Bambang, Perencanaan Instalasi Listrik I, bandung: Angkasa.
Van Harten, P, Instalasi arus Kuat 2, Bandung: Bina Cipta, 1985.
Wirasasmita, Omang, Materi Pokok Fisika I, Jakarta: Karunika, Universitas Terbuka, 1986.

Jurnal Wayan

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP AKTIVITAS ORGANISASI
KEMAHASISWAAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
PRESTASI AKADEMIK
Alfa Saputra* dan Wayan Kurdiyanto**
*Mahasiswa lulusan tahun 2006 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta
**Mahasiswa angkatan 2005 dengan NIM: 521 5056 990 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta


Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayan manusia yang selalu tumbuh dan berkembang seiring dinamika zaman. Saat ini pendidikan adalah suatu kebutuhan bagi manusia yang hidup dan beraktivitas sehingga banyak darimereka rela mengeluarkan banyak dana, tenaga dan waktu demi pendidikan, demikian juga niat mereka menjalani pendidikan juga beragam dari sekedar mengejar suatu idealisme pengetahuan.
Kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi tempat mahasiswa mengenyam pendidikan sekaligus tempat mahasiswa melakukan beragam aktivitas kemahasiswaan termasuk berorganisasi. Berorganisasi adalah suatu pembelajaran yang nyata terhadap kondisi masyarakat dan beriteraksi dengan orang banyak. Motif mereka untuk memasuki lembaga kemahasiswaan juga beragam, dari benar-benar ingin mendalami bidang yang digeluti atau hanya sekedar menghabiskan waktu senggang selepas penat dari perkuliahan. Terlebih dengan kondisis alam demokrasi Indonesia yang saat ini sedang berkembang pasca Reformasi tahun 1998, maka organisasi kemahasiswaan tumbuh dengan pesat di berbagai kampus baik negeri maupun swasta.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka masalah-masalah yang dapat diidentifikasi adalah sbb:
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa?
Faktor-faktor apakah yang melatarbelakangi mahasiswa ikut berorganisasi dalam kegiatan kemahasiswaan di UNJ?
Apa sajakah perbedaan-perbedaan system struktur kemahasiswaan saat ini dengan sebelumnya?
Apakah kegiatan mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan dapat mempengaruhi prestasi akademis mahasiswa?
Apakah jenis kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa dapat mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa?
Bagaimanakah upaya mahasiswa untuk menyeimbangkan antara aktivitas organisasi dengan prestasi akademik?
Apakah terdapat hubungan antara aktivitas mahasiswa di kegiatan kemahasiswaan dengan prestasi akademik?
8. Apakah aktivitas mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan mempercepat mahasiswa dalam menyelesaikan studinya?


Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisa korelasional.
Hasil Penelitian
Data Persepsi Mahasiswa terhadap Aktivitas Ormawa
Data yang diperoleh dari variabel X, yaitu Persepsi Mahasiswa terhadap Aktivitas Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) adalah sebagai berikut:
Tabel
Deskripsi Data Variabel X
Keterangan
Symbol
Nilai
Jumlah sampel
n
50
Skor terendah
-
114
Skor tertinggi
-
195
Rerata
x
146,64
Rentangan data
R
81
Modus
Mo
137
Median
Me
145,5
Simpangan baku
S
15,759
Varians
σ
248,358
Data Prestasi Akademik
Data yang diperoleh dari variabel Y (Prestasi Akademik) adalah sebagai berikut:
Tabel
Deskripsi Data Variabel Y
Keterangan
Symbol
Nilai
Jumlah sample
n
50
Skor terendah
-
1,825
Skor tertinggi
-
3,915
Rerata
y
2,983
Rentangan data
R
2,09
Modus
Mo
3
Median
Me
2,965
Simpangan baku
S
0,489
Varians
σ
0,239

Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian didapat hubungan yang signifikan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Aktifitas Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) dengan prestasi akademik. Hal ini berarti bahwa aktivitas mahasiswa dalam ormawa memberikan dampak positif kepada prestasi akademik.
Sesuai hasil penelitian dan berdasarkan kepada implikasi penelitian, maka penelitian menyarankan:
1. Sebaiknya mahasiswa berusaha untuk aktif dalam berorganisasi agar mendapatkan kecakapan-kecakapan yang menunjang prestasi akademik.
2. Ormawa hendaknya membuat program-program yang dapat dirasakan manfaatnya oleh para aktivis didalamnya dan mahasiswa secara umum agar kegiatan ormawa dapat memberikan nilai positif.
3. Pihak Perguruan Tinggi hendaknya mampu membina dan mengembangkan ormawa yang ada didalamnya guna menciptakan budaya berorganisasi secara efektif dan bermanfaat bagi pengembangan akademik mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 2002

Azis, Abdul, Matinya Dinamika Ormawa UNJ. Jakarta: Didaktika tahun XII No.87 Januari 2004

Dahar, Ratna Willis, Teori-teori Belajar. Jakarta: UT, 1998

Depdikbud, Pola Dasar Pengembangan Generasi Muda. Jakarta: Dirjen Dikti, 1998

Gibson, James L., Dasar Organisasi. Jakarta: Erlangga, 1987

Haynes, Marion E., Manajemen Untuk Diri Sendiri. Jakarta: Binarupa Aksara, 1991

Munandar, S.C. Utami, Pengembangan Bakat dan Minat Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia, 1992

Poerwadarminta, WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002

Schein, Edgar H., Psikologi Organisasi. Jakarta: Pustaka Binaman, 1991

Swito, Samuel, Psikologi Pendidikan. Jakarta: UI Publishing, 1982

Jurnal Tika

KORELASI ANTARA SIKAP BELAJAR SISWA DALAM KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DENGAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK ELEKTRONIKA MENGGUNAKAN KOMPUTER

Habib Fahlefi* dan Tika Setiawati**
*Mahasiswa Lulusan Tahun 2007 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta
**Mahasiswa Angkatan 2005 Dengan NIM: 5215057019 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Pada Batch II, Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Universitas Negeri Jakarta, Khususnya bagi Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro, sebagai bahan masukan bagi jurusan guna meningkatan profesionalitas Mahasiswa dan lulusan dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Model pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi dengan menggambar teknik elektronika yang merupakan bentuk belajar yang paling bermanfaat bagi pembentukan ketrampilan perserta didik. Maka kegiatan ini paling banyak dilaksanakan dan hal ini hanya bisa dilakukan melalui kegiatan praktek. Tanpa melakukan kegiatan praktek secara sistematis, suatu lembaga tidak akan bisa membekali lulusannya dengan kemampuan kerja yang optimal.

Kata kunci : Kurikulum SMKdan Menggambar Teknik Elektronika


Dalam kehidupan manusia pendidikan memegang peranan penting, karena pendidikan pada dasarnya adalah proses pengembangan potensi yang dibawa semenjak lahir agar menjadi kemampuan nyata dalam segi kualitas serta dapat diselaraskan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mewujudkan hal demikian maka lembaga pendidikan dituntut untuk mampu mempersiapkan sumber daya manusia yang terampil.
Mengantisipasi hal tersebut Pemerintah merancang dan menyusun pengembangan kurikulum 2004 dengan menggunakan pendekatan keilmuan bahwa lulusan SMK harus memiliki kompetensi, guna dapat mengembangkan dirinya secara baik dalam memiliki kecakapan untuk menjalani kehidupan secara baik.
Dalam mewujudkan tujuan keberhasilan tersebut, pembelajaran Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) tidak hanya cukup dengan materi yang baik, tetapi diperlukan kemauan pada siswa untuk siap menerima ilmu yang diajarkan. Seorang siswa tidak mungkin memperoleh hasil yang baik tanpa adanya kesiapan dalam belajar.

Sikap belajar yang baik sangat diperlukan dalam belajar dan proses belajar mengajar, terutama mempelajari serta menguasai gambar teknik elektronika dalam kompetensi menggambar teknik elektronika menggunakan computer. Dalam mempelajari menguasai gambar elektronika murid dituntut harus paham akan komponen – komponen elektronika dasar dan mampu interpretasikan gambar teknik elektronika. Dari uraian diatas, untuk meningkatkan hasil yang maksimal maka sikap dapat menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi kompetensi menggambar teknik elektronika menggunakan computer. Tinggi rendahnya pencapaian hasil belajar ditentukan oleh sikap dalam proses belajar.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini diharapkan bertujuan untuk peserta didik agar sikap belajar memberikan kontribusi terhadap hasil belajarnya dan dapat mengembangkan sikap professional dalam program keahlian teknik elektronika industri sesuai yang diharapkan kurikulum berbasis kompetensi.

Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan waktu penelitian ini berlangsung :
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bekasi yang beralamat di Jl. Lapangan Bola Rawa Butun Ciketing Udik, Bantar Gebang Bekasi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2006 / 2007.
Kemudian divalidasi ulang, sehingga diperoleh hasil perhitungan kesiapan kerja siswa yang dapat dipertanggungjawabkan.

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif yang menggunakan penelitian Expost Fakto. Penelitian ekspos fakto ( expost facto research ) meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberikan perlakuan oleh penelitian. Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik analisis korelasional. Sebagaimana dinyatakan oleh Masri Singarimbun bahwa penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.
Metode survei yang dimaksud dalam penelitian ini adalah melakukan survei untuk memperoleh data realita sikap belajar yang diharapkan kurikulum dengan cara uji coba instrumen penelitian pada objek yang diteliti secara langsung di sekolah. Sebagai penunjang metode tersebut digunakan pula metode kepustakaan yaitu metode untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan sikap belajar, Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004, kompetensi MTEMK , hasil belajar, teknik penulisan, pengambilan data dan analisis data.

Populasi, Sampel
Populasi yang digunakan adalah Populasi Target yaitu Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bekasi, yang terdaftar pada semester II, tahun ajaran 2006 / 2007. serta Populasi Terjangkau yaitu Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 2 Elektronika Industri di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bekasi, semester II tahun ajaran 2006 / 2007.
Sample yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu sample yang diambil berdasarkan atas adanya tujuan – tujuan tertentu. Yaitu dengan tujuan mengetahui subjek dalam skala sikap yang disesuaikan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi dipertimbangkan dengan keputusan dosen pembimbing, guru terkait dan teman sejawat. Prosedurnya adalah sebagai berikut : satu ( 1 ) kelas yang sedang mengikuti mata diklat produktif menggambar teknik elektronika menggunakan komputer.
Instrumen untuk menguji sikap yang digunakan adalah kuesioner menggunakan skala sikap Likert dengan pilihan Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju(KS), Tidak Setuju(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk mengukur tinggi rendahnya sikap tersebut yang disusun dalam pernyataan. Pernyataan – pernyataan dibagi menjadi dua, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negative. Setiap pernyataan memiliki 4 pilihan jawaban.


Kategori
Pernyataan
Sangat Tidak Setuju ( STS )
Tidak Setuju ( TS )
Setuju
( S )
Sangat Setuju ( SS )
Positif
1
2
3
4
Negatif
4
3
2
1

Teknik Pengambilan Data
Data di peroleh dengan membagikan kuesioner kepada para responden. Responden diminta untuk mengisi kuesioner merupakan pernyataan yang di tujukan untuk sikap diri belajar seseorang. Responden hanya tinggal memilih jawaban yang telah di sediakan dalam bentuk skala sikap.

Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan memperoleh hasil penelitian yaitu:
Data kesesuaian sikap belajar diperoleh dari pengisian kuesioner dengan skala Likert sebanyak 34 responden, didapat dari data yang terkumpul skor terendah 67 dan skor tertinggi 92 dengan rentang skor 25 dari data tersebut. Serta data hasil belajar diperoleh dari hasil belajar yang terkumpul didapat dengan nilai terendah 62 dan nilai tertinggi 85.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa rata – rata hasil belajar menggambar teknik menggunakan komputer dengan sikap yang diberikan pada kurikulum berbasis kompetensi mempunyai hubungan yang tinggi. Kurikulum berbasis kompetensi telah mampu memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kemampuan siswa dalam belajar. Karena dengan adanya kemungkinan partisipasi dalam belajar menjadi maksimal, sehingga siswa merasa terlibat langsung, baik secara intelektual maupun emosional di dalam Menggambar Teknik Elektronika Menggunakan Komputer yang membawa pengaruh positif bagi hasil belajarnya.

Daftar Pustaka
Arianto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktek, Rineka Cipta.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Blai Pustaka. 1989.
Purwanto, Ngalim.,. Psikologi Pendidikan Remaja, Jakarta : Prosdakarya, 1990
Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara. 1988.
Sudjana.,Metode Statistika, Bandung : Tarsito, 1960


( Jurnal penelitian ini disunting oleh Tika Setiawati, mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, Noreg :5215057019 )

Jurnal Gesti

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA KOMUNIKASI DENGAN HASIL BELAJAR RANGKAIAN ELEKTRONIKA :
KASUS DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ANGKATAN 2001
Brigita Branendra Wardhani Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Angkatan 1997 UNJ dan lulus tahun 2003.
(Jurnal penelitian ini disunting oleh Tri Gesti Anggarini No.Reg : 5212057011, mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Angkatan 2005).


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif antara minat mahasiswa memilih program studi elektronika komunikasi dengan hasil belajar rangkaian elektronika, masalah yang diajukan dala penelitian adalah apakah terdapat hubungan yang positif antara minat mahasiswa memilih program studi elektronika komunikasi dengan hasil belajar rangkaian elektronika
Kata Kunci: Minat mahasiswa, program studi elektronika komunikasi, hasil belajar rangkaian elektronika



Banyak hal yang melatarbelakangi mahasiswa memilih program studi elektronika komunikasi, antara lain lapangan pekerjaan yang lebih luas, hobi, ingin membuka usaha sendiri, prestasi belajar baik pada mata kuliah yang mendukung bidang elekronika yang diminatinya dan sudah mengambil bidang keahlian elektronika komunikasi pada waktu di SMK. Hal ini tentu akan sangat berkaitan dengan minat mahasiswa memilih program studi elektronika komunikasi. Minat tidak hanya datang dengan sendirinya dari pribadi seseorang, tetapi membutuhkan stimulus yang mempengaruhi munculnya minat pada seseorang.
Dengan adanya minat tersebut, mahasiswa akan merasa membutuhkan mata kuliah yang berkaitan dengan program studi elektronika komunikasi, sehingga memungkinkan mereka memilih program studi elektronika komunikasi. Pengenalan mata kuliah rangkaian elektronika dilaksanakan pada semester ketiga yang didalamnya mencakup komponen-komponen elektronika : karakteristik komponen dioda, BJT, FET dan CMOS; rangkaian dioda dan aplikasinya; rangkaian penguat tegangan, penguat dengan umpan balik, penguat daya, pasangan Darlington, rangkaian osilator, rangkaian dasar FET.
Berdasarkan uraian di atas maka ingin diteliti ”Apakah terdapat hubungan antara minat mahasiswa memilih program studi elektronika komunikasi dengan hasil belajar rangkaian elektronika”.
Pemilihan jurusan yang dilakukan di jurusan Teknik Elektro yaitu disesuaikan dengan pemilihan peminatan mahasiswa terhadap program studi yang ada dan hasil konsultasi dengan dosen sebagai pembimbing akademik. Program studi yang ada di jurusan Tekink Elektro adalah program studi Listrik Tenaga dan Elektronika Komunikasi. Program studi elektronika komunikasi adalah program studi yang mempelajari tentang jaringan komunikasi. Tujuan dari program studi elektronika komunikasi adalah menghasilkan guru atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berwewenang penuh mengajarkan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya yaitu bidang elektronika.
Minat setiap individu berbeda-beda, sesuai dengan pribadinya masing-masing yang cenderung untuk berubah-ubah. Hal ini dipengaruhi oleh informasi dan pengalaman atau pengetahuan yang diperolehnya. Jadi yang penting adalah jenis informasi dan pengetahuan yang benar dan tepat dapat memberikan gambaran yang diminatinya. Setelah mendapatkan gambaran dan informasi seseorang dapat memilih untuk meneruskan minatnya itu atau malah mengurungkan minatnya menekuni suatu bidang tertentu. Minat mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi seseorang. Diantara bermacam-macam keinginan manusia, minat untuk memilih program studi elektronika komunikasi dan mendapatkan pengetahuann tentang hal-hal yang berkaitan dengan elektronika komunikasi merupakan salah satu minat mahasiswa. Minat mahasiswa akan program studi elektronika komunikasi tidak timbul dengan sendirinya, pasti ada hal-hal yang menunjang timbulnya minat tersebut.
Seseorang yang berminat terhadap mata kuliah tertentu akan memusatkan perhatiannya lebih banyak, yang memungkinkan seseorang tadi untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
Adapun minat mahasiswa yang memilih program studi elektronika komunikasi dilihat dari aspek-aspek minat yaitu :
1. Aspek kognitif, konsep yang dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat
· Ingin tahu, rasa yang dimiliki seseorang untuk memperoleh gambaran dan informasi yang ia butuhkan mengenai bidang yang diminatinya, berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari di rumah, di bangku perkuliahan dan di masyarakat.
2. Aspek efektif, dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat
· Kebutuhan, rasa yang dimiliki seseorang untuk menghargai keindahan, untuk mendapat penghargaan dan sebagainya.
· Rasa suka, yang dimiliki seseorang untuk menyukai atau tidak menyukai subyek tertentu setelah memperoleh gambaran dan informasi.
3. Aspek konatif atau kemauan
· Melakukan suatu aktivitas, rasa yang dimiliki seseorang untuk melakukan suatu aktivitas yang mendukung minatnya.
Belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, antara aksi dan reaksi. Antara stimulus dan respon ini akan terjadi hubungan yang sangat erat apabila sering dilatih. Berkat latihan yang terus menerus, hubungan antara stimulus dan respon ini akan menjadi terbiasa secara otomatis.
Dari teori-teori belajar yang dikemukakan di atas, dapat dikemukakan adanya beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian tentang belajar (Ngalim Purwanto, 1990:85), yaitu bahwa ;
1. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik ataupun mengarah ketingkah laku yang lebih buruk.
2. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman
3. Perubahan yang terjadi harus bersifat relative mantap, yaitu perubahan yang harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu yang cukup panjang.
(Winkel. W.S, 1991:36) mengatakan bahwa perubahan yang terjadisebagai hasil dari proses belajar berupa, pengetahuan, pemahaman dan sikap. Jadi seseorang dinyatakan telah belajar bila terjadi perubahan dalam :
1. Penguasaan pengetahuan baru atau penambahan pengetahuan baru yang telah ada sebelumnya (aspek kognitif).
2. Penguasaan keterampilan baru atau penyempurnaan keterampilan yang telah dikuasai sebelumnya (aspek psikomotorik).
3. Pengembangan sikap dan minat baru atau penyempurnaan sikap dan minat yang telah dimiliki sebelumnya (aspek efektif.
(Nana Sudjana , 1995:3)Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi atu penilaian. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Penilaian hasil belajar dapat diperoleh dengan menggunakan alat evaluasi berupa tes, yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, bakat, minat dan sebagainya.
Hasil belajar rangkaian elektronika adalah keberhasilan mahasiswa didalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan hasil belajar rangkaian elektronika adalah gambaran hasil yang dicapai akibat adanya latihan atau tes-tes diman peristiwa belajar terjadi dalam kondisi yang ada pada batas-batas tertentu dapat diketahui dan dikontrol. Mata kuliah rangkaian elektronika merupakan jembatan bagi mahasiswa didalam memilih program studi. Hasil belajar rangkaian elektronika dilihat dari aspek kognitifnya, yaitu mencakup tujuan yang berhubungan dengan berfikir dan memecahkan masalah. Jika tingkat pemahaman akan konsep dan teori Rangkaian Elektronika tinggi maka dapat menunjang keberhasilan didalam mendalami bidang Elektronika Komunikasi yang diminatinya.
Berdasarkan masalah yang diuraikan diatas maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut “Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara minat mahasiswa memilih program studi elektronika komunikasi dengan hasil belajar rangkaian elektronika”.

METODE DAN DESAIN PENELITIAN
Metode Penelitian
Berdasarkan variable yang diteliti yaitu minat mahasiswa memilih program studi elektronika komunikasi sebagai variabel bebas, dan hasil belajar rangkaian elektronika sebagai variabel terikat, maka penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Korelasional karena pengambilan data dilakukan secara langsung oleh peneliti yang berupa pengamatan yang bertujuan untuk menganalisa ada tidaknya hubungan antara variabel penelitian.

HASIL PENELITIAN
Dalam hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata minat mahasiswa memilih program studi elektronika komunikasi sebagai variabel bebas (X) adalah 199,06 dan nilai rata-rata hasil belajar rangkaian elektronika sebagai variabel terikat (Y) adalah 59,96.
Uji prasyaratan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Liliefors untuk normalitas dan uji F untuk linieritas. Uji normalitas untuk minat mahasiswa memilih program studi elektronika komunkasi dan hasil belajar rangkaian elektronika adalah 0,1664 dan 0,1626.sementara L tabel untuk n= 25 pada tabel liliefors adalah 0,173, sehingga L tabel > L hitung, maka data berdistribusi normal. Uji F Linieritas diperoleh F hitung = 0,63 sedangkan F tabel = 4,58 dengan dk (18/5), sehingga F hitung < y =" -" rxy =" 0,0723" thitung =" 7,27." hitung =" 7,27" a =" 0,05"> t tabel .
Berdasarkan pengujian hipotesis dan hipotesis penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara minat mahasiswa memilih program studi elektronika komunikasi dengan hasil belajar rangkaian elektronika.
Dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment didapat koefisien korelasi (rhitung) sebesar 0,73 yang berarti hubungan tersebut dalam kategori cukup tinggi dan positif. Sedangkan berdasarkan uji-t didapat thitung = 7,27 dan t tabel = 1,71. hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antara minat mahasiswa memilih program studi elektronika dengan hasil belajar rangkaian elektronika.
Dari data penelitian diperoleh hasil bahwa semakin tinggi minat yang dimiliki mahasiswa semakin tinggi pula hasil belajar yang diperolehnya. Hal ini dikarenakan bahwa minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar mahasiswa dalam bidang-bidang tertentu. Sebagai implikasi dari penelitian ini bahwa minat mahasiswa yang tinggi akan bidang-bidang tertentu diharapkan akan mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar mahasiswa.
Suatu kenyataan yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa seseorang yang berminat akan bidang tertentu pasti akan membutuhkan informasi dan pengetahuan yang menunjang minatnya. Minat yang tinggi akan mempermudah proses belajar mengajar. Setelah memperoleh informasi yang ia butuhkan, ia akan memutuskan untuk meneruskan minatnya atau malah mengurungkan minatnya. Mata kuliah rangkaian elektronika merupakan jembatan bagi mahasiswa didalam memilih program studi. Jika mahasiswa yang memiliki minat yang tinggi memilih program studi elektronika komunikasi maka ia akan berusaha mencapai hasil belajar rangkaian elektronika yang tinggi pula, karena minat menunjang pencapaian kualitas hasil belajar. Dengan hasil belajar yang tinggi, ia dapat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi sesuai dengan minatnya.

PENUTUP
Berdasarkan pengujian hipotesis dan hipotesis penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang antara minat mahasiswa memilih program studi elektronika komunikasi dengan hasil belajar rangkaian elektronika.
Dari data penelitian diperoleh hasil bahwa semakin tinggi minat yang dimiliki mahasiswa semakin tinggi pula hasil belajar yang diperolehnya. Hal ini dikarenakan bahwa minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar mahasiswa dalam bidang-bidang tertentu.
Seseorang yang berminat terhadap program studi elektronika komunikasi membutuhkan mata kuliah yang menunjang minatnya, dengan demikian ia akan berminat pula dengan mata kuliah tersebut dan akan memusatkan perhatiannya lebih banyak, yang memungkinkan seseorang tadi untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia.

Jurnal Marsyad

PENDATA KEHADIRAN SISWA DENGAN SENSOR MODUL KARTU


*Ade Wahyurini Mahasiswa UNJ Tahun Kelulusan 2002*


Sponsor : GIC Business School, Siemens, Motorolla, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Indonesia


Abstact
This research aim to make an equipment which can read student identity card where student idebtity number is decoded with with refer to combination of hole for diolah becomes a presence data summary of student as a whole. This research executed in Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Unuversitas Negeri Jakarta Pada Smester odd tahunakademik 2005/2006. Result of Try show this equipment can read identity number at card every student and save presence data of student kedalam databese as according to data found on card. Indicator lamp network also works as according to pattern planned where red indicator lamp blazed at tension 2 Volt in when equipment ready to read card and or at the time of equipment in pursuance of pemprosessan and storage of student presence data. While indicator lamp is becoming green is aflame at tension 2 Volt is when equipment save presence data has of student to database
Keywords: PPI 8255, IC 74688, Microsoft Visual Basic, Buffer 74244, Optocoupler

Perkembangan teknologi telah maju pesat dan meliputi segala bidang kehidupan. Tidak terkecuali bidang pendidikan. Banyak teknologi yang telah diterapkan dalam bidang pendidikan untuk membantu dan menunjang kegiatan belajar mengajar.
Salah satu aktivitas dalam kegiatan belajar mengajar adalah pendataan kehadiran siswa di dalam kelas atau lebih dikenal dengan absensi kelas. Absensi kelas dilakukan untuk mengetahui hadir atau tidaknya seorang siswa. Kegiatan ini cukup penting mengingat prosentasenya menjadi pertimbangan untuk menentukan kelulusan dan perolehan siswa.
Kartu siswa dilengkapi dengan sebuah kartu identitas yang memiliki kode data pada kartunya. Kode datta ini berisi data-data siswa seperti nomor induk dan nama siswa. Pembacaan kode data pada kartu dilakukan oleh sensor modul kartu. Kemudian, data yang terbaca dikirim melalui rangkaian interface ke PC yang menggunakan bahasa pemerograman Visual Basic 6.0.
Masalah dan wawasan pemecahan
· Bagaimana cara membuat suatu alat yangn dapat mendata kehadiran siswa secara efektif dan efisien?
· Bagaimana membuat dan mengoperasikan sensor modul kartu sehingga dapat mendeteksi kartu identitas tiap siswa?
· Bagaimana cara kerja PPI 8255 sehingga PC dapat membaca data yang sesuai dengan data yang dihasilkan sensor ?
Alat ini digunakan pada tiap kelas. Tiap siswa dilengkapi dengan sebuah kartu yang berisi data dirinya untuk dimasukkan pada sensor modul kartu. Dengan alat ini, bukan pengajar yang melakukanpendataan kehadiran siswa tetapi siswa itu sendiri
Rumusan dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang, teori singkat, maka secara lebih spesifik dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana membuat suatu alat pendata kehadiran siswa dengan menggunakan sensor modul kartu ?
Dan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk :
· Menyiapkan alat pendata kehadiran siswa secara mudah dan akurat
· Membantu pengajar dalam mengolah kehadiran siswa



METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen laboratorium, dan instrumen yang digunakan selama pembuatan dan pengujian alat yang dibuat,Yaitu :
AVO meter Sunwa tipe YX-360 TR
Personal Computer
Sebelum prinsip kerja alat ada baiknya diketahui terlebih dahulu bahwa alat ini tidak diperuntukkan hanya untuk satu kelas saja. Dari 24 bit port I/O yang tersedia pada PPI 8255
Tiap kelas mempunyai identifiakasi sendiri karena sinyal yang diberikan oleh limith switch selain mengidentfikasikan posisi kartu juga memberi informasi ruang tempat sensor modul kartu yang sedang aktif (digunakan)
Bagaimana alat ini dapat menghasilkan data ?
Sebelum melakaukan proses yang rumit sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu adapun yang perlu diuji adalah :
Pengujian lampu indikator
Pengujian sensor optocoupler
Pengujian program Fungsi database
Pengujian program penambahan, penghapusan, pengubahan dan penampilan data
Pengujian kinerja alat


HASIL
1. Hasil Pengujian Rangkaian lampu Indikator

Berdasarkan tabel diatas lampu indikator telah bekerja sesuai dengan pola yang diinginkan dimana lampu-lampu menyala dengan tegangan 2 Volt, dan bekerja sesuai dengan lampu warna apa yang akan diujikan.


Hasil pengujian dari rangkaian optocoupler juga menunjukan hasil yag memuaskan dimana nomor identitas siswa yang terbaca sesuai dengan nomor identitas siswa pada kartu yang dibaca. Setiap optocoupler yang digunakan dapat memberikan data yang akurat dimana apabila kartu berlubang maka optocoupler akan mengirimkan data berlogika nol (0) dengan teganagan kolektor (Vc) dan tegangan kolektor emiter (Vce) pada photo transistor berturut-turut adalah 4,7 Volt dan 0,2 Volt. Sedangkan apabila kartu tidak berlubang maka optocoupler akan memberikan data berlogika 1 (high) dengan tegangan kolektor (Vc) dan tegangan kolektor-emiter (Vce) pada Phototransistor berturut-turut adalah, 0 Volt dan 4,5 Volt
Hasil Pengujian Program Fungsi Database


Penjelasan :
Hasil pengujian terhadap program database menunjukkan hasil yang baik. Dari program penyimpanan data absensi terlihat bahwa tidak akan terjadi penggandaaan penyimpanan data. Hal ini disebabkan karena sebelum data disimpan,program akan terlebih dahulu mencari record dengan data yang sama. apabila record dengan data yang sama ternyata telah tersimpan maka data akan diabaikan

Hasil Pengujian Program Penambahan, Penghapusan, Pengubahan dan Penampilan Data


Penjelasan :
Hasil pengujian program penambahan, penghapusan, pengubahan dan penampilan data menunjukan hasil yang baik. Penggunaan perintah ini terhadap data pada satu tabel akan mempengaruhi data pada tabel lain yang berhubungan dengannya. Untuk perintah penghapusan, apabila data pada satu tabel dihapus maka data yang terkait dengan data tersebut pada tabel yang berhubungan dengannya juga turut terhapus


Hasil Pengujian Kinerja Alat

Dari pengujian diatas dapat dilihat dapat dilihat berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk membaca data pada kartu keakuratan pembacaan bila data yang dimasukkan banayak dan terus-menerus. Dari hasil pengujian terlihat bahawa dari 100 kali pemasukan kartu identitas siswa pada sensor modul kartu, data pada kartu yang salah terbaca tidak ada dan waktu yang dibutuhkan selatif singkat yaitu sekitar 2:32 detik.
Dari hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kinerja alat ini sangat baik dimana waktu yang dibutuhkan untuk pendaftaran relatif singkat tanpa adanya kesalahan.

PEMBAHASAN
Alat pendata kehadiran siswa bertujuan untuk mengefisienkan dan mengefektikan kegiatan belajar mengajar dikelas dengan menciptakan sarana untuk melakukan kegiatan pendataan kehadiran siswa di kelas. Untuk menyimpan data alat ini bekerja dengan menggunakan database yang dibuat dengan Mc Accsess. Sebagai saran tambahan, dibuat file data report yang berfungsi untuk menampilkan data yang tersimpan pada database. Software yang digunakan adalah bahasa pemerograman visual basic 6.0
Dari penelitian diatas penulis menemukan kekurangan yang ada seperti tidak dijelaskannya bagaimana cara memasukan data pada Visual Basic dan Mc.Accsess,. dan hasil untuk menguji rangkaian modul kartu ini tidak disebutkan untuk digunakan atau di lakukan pendataan yang lebih jelas, diatas disebutkan untuk siswa tetapi penulis mencatat pada lampiran pendataan ditujukan untuk mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, dari hal seperti ini penulis meragukan kebenaran hasil yang valid karena mungkin dapat memanipulasi data untuk mendapatkan hasil yang baik.

KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil pengujian terhadap alat ini menunjukan bahwa alat ini mampu mendatra kehadiran siswa sesuaidengan rencana. Data dapat terbaca dengan akurat dimana data yang terbaca dan database dapat terup-date sesuai dengan input yang diberikan. Penyimpanan, penambahan, penghapusan serta penyarinagn data pada database puntelah sesuai dengan yang diinginkan tanpa adanya kesalahan penempatan data.
Untuk mengembangkan rangkaian sensor lebih baik menggunakan sensor bercode, sensor magnetic agar lebioh akurat dan aman dari manipulasi data dan dilakukan penegembangan program sehingga program tidak hanya digunakan untuk pendata kehadiran siswa saja tetapi juga kegiatan akademik lainnya.
Daftar Pustaka
Barmawi, Malvino. Prinsip-prinsip Elektronika. Jakarta : Erlangga,1985.

Mangkulo, Hengky Alexander. Membuat Aplikasi Data Base Sistem Inventori dengan Visual Basic 6.0. Jakarta : Elex Media Komputindo,2004.

Okianto, Dani. Panduan Belajar Microsoft Visual Basic 5.0. Jakarta : Elex Media Komputindo, 1997.

Pandia, Henry. Visual Basic 6.0 Tingkat Lanjut. Yogyakarta : Andi Yogyakarta,2002

Tokheim, Roger L. Prinsip-Prinsip Digital Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga, 1994.

Yuliatmojo, Pitoyo. Diktat Kuliah : Teknik Mikroprosessor. Jakarta : FPTK IKIP, 1993.

(Jurnal penelitian ini disunting oleh Marsyad Algonawi, mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, Noreg :5215057017).

Penulis : Marsyad Algonawi
E-mail : http://www.marsyadalgonawi@yahoo.co.id/
Weblog : http://www.marsyad.blogspot.com/